Pagi petang timbul tenggelam. Makhluk bersibuk berurusan. Mengukur panjang angan-angan. Payah susah benar berjalan, namun terus dilangkahi zaman. Dari hari ke hari kita bernafas. Menghabiskan umur mendekati ajal. Berebut makan, minum, kerja, uang, pangkat dan hormat. Kadang tak peduli betulnya jalan, menyimpang dan buntupun dihantam. Sikut menyikut dihalalkan. Demi kepetingan yang diagungkan.
Masa dihiraukan tidak. Dijadikanlah dosa cukup urusan Tuhan. Hidup merasa hanya sekarang. Berpeluh-peluh berjuang. Menanggungkan ragam dan perasaian. Sampai muncul satu pertanyaan. Untuk apakah ini sekarang?
Sejenak tiliklah kedalam diri. Siapa kita ini. Darimana datang? Kemana hendak pergi? Mengapa ada? Untuk apa ada? Apa tujuan semua ada?
Lantang descartes bersorak “ aku berpikir maka aku ada”...
Socrates pun berbisik “ dan pada dirimu, kenalillah!!”
Melalui firman Manusia teragungpun Menyampaikan “ Tidak Kuciptakan jin dan MANUSIA melainkan untuk menyembahKu”
Menyuruh kita insyaf, bahwa pantaskah kita bertanya?
SIAPA SAYA...?
Tak terasa alam berubah. Banyak yang pergi. Banyak yang datang. Kemarin masih ada, sekarang hilang. Baru saja rasanya bertambah, tapi kini sudah berkurang. Yang berlalu tak sama dengan sekarang. Jahat dan baik hanya pilihan. Diserahkan kepada yang memilih jalan. Karena kita punya pikiran. Dan ingat, pasti ada ganjaran. Untuk golongan kiri maupun golongan kanan. Bukankah hidup itu pilihan?
Tidaklah perlu insan hiraukan dan pikirkan. Ini hanya gumaman. Dari hati tulus yang paling dalam.......................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar